Kasus yang Ditolak 1 (Lulusan Universitas Jepang)
Kasus yang Ditolak 1 (Lulusan Universitas Jepang)
Berikut adalah beberapa contoh kasus visa yang ditolak untuk warga negara asing yang lulus dari universitas di Jepang. Kasus-kasus ini sering kali melibatkan kegagalan untuk memenuhi kriteria visa dasar, seperti membuktikan legitimasi perusahaan, menunjukkan hubungan langsung antara pekerjaan dan gelar universitas, atau mematuhi persyaratan hukum.
(1) Pelamar, seorang lulusan Fakultas Ekonomi, mengajukan permohonan untuk terlibat dalam layanan akuntansi berdasarkan kontrak dengan sebuah kantor akuntan. Namun, di alamat kantor yang terdaftar, ternyata ada sebuah restoran, bukan kantor akuntan. Karena tidak ada penjelasan yang jelas yang diberikan, kantor tersebut tidak diakui sebagai entitas bisnis yang sah. Permohonan ditolak karena pelamar tidak dianggap melakukan kegiatan yang termasuk dalam visa “Teknologi/Pengetahuan Humaniora/Layanan Internasional”.
(2) Pelamar, seorang lulusan Fakultas Pendidikan, mengajukan permohonan untuk dipekerjakan sebagai pekerja lapangan berdasarkan kontrak dengan perusahaan yang memproduksi dan menjual kotak bento. Pekerjaannya akan melibatkan tugas mengemas kotak bento di pabrik. Permohonan ini ditolak karena tugas-tugas tersebut tidak diakui sebagai tugas yang memerlukan pengetahuan di bidang humaniora, sehingga tidak memenuhi syarat untuk visa “Teknologi/Pengetahuan Humaniora/Layanan Internasional”.
(3) Pelamar, seorang lulusan Fakultas Teknik, mengajukan permohonan untuk bekerja sebagai insinyur berdasarkan kontrak dengan perusahaan yang menyediakan layanan terkait komputer, dengan gaji bulanan ¥135.000. Namun, terungkap bahwa seorang lulusan Jepang yang baru direkrut pada saat yang sama untuk pekerjaan serupa menerima gaji bulanan sebesar ¥180.000. Permohonan ditolak karena gajinya tidak dianggap sama atau lebih tinggi dari gaji warga negara Jepang untuk pekerjaan yang sama.
(4) Pelamar, seorang lulusan Fakultas Perdagangan, mengajukan permohonan untuk terlibat dalam transaksi bisnis luar negeri berdasarkan kontrak dengan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Dalam proses permohonan ini, terungkap bahwa selama memegang visa “Pelajar,” pelamar telah bekerja paruh waktu selama lebih dari 200 jam per bulan selama lebih dari satu tahun secara berkelanjutan. Karena hal ini secara signifikan melebihi batas jam yang diizinkan untuk status visanya, status kependudukannya tidak dianggap baik, dan permohonan tersebut ditolak.
(5) Pelamar, seorang lulusan Fakultas Manajemen Bisnis, mengajukan permohonan untuk dipekerjakan sebagai kandidat manajer di kantor pusat sebuah jaringan restoran. Namun, tidak ada jaminan sebelumnya bahwa ia akan langsung terlibat dalam pekerjaan yang memenuhi syarat visa. Rencana karier perusahaan mensyaratkan pengalaman praktis (seperti layanan pelanggan dan memasak) di lokasi restoran selama beberapa tahun tanpa batas waktu yang ditentukan, di mana hanya individu terpilih yang akhirnya akan dipromosikan ke posisi manajemen yang termasuk dalam visa “Teknologi/Pengetahuan Humaniora/Layanan Internasional.” Hal ini tidak diakui sebagai program pelatihan praktis standar yang diberlakukan secara seragam untuk semua karyawan baru, dan permohonan tersebut ditolak.
[Sumber: Situs web Badan Layanan Imigrasi Jepang, per September 2025]
Kasus yang Diizinkan dan Kasus yang Ditolak – Kantor Gyoseishoshi Yokoyama Daisuke (Tokyo/Shinjuku)
Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada hal yang tidak jelas atau untuk konsultasi. (Konsultasi gratis)
Hubungi Kami (Konsultasi gratis) – Kantor Gyoseishoshi Yokoyama Daisuke (Tokyo/Shinjuku)
Daftar Biaya – Kantor Gyoseishoshi Yokoyama Daisuke (Tokyo/Shinjuku)